Selasa, 01 Maret 2016

ayah...



Surga ditelapak kaki ayah
Ayah....
Siapa yang tahu...
Siapa yang bisa menebak kalau ayah harus menjadi ibu dan ayah untuk kami...
Aku?
Kami??
Satupun tak ada..
Bahkan terlintas pun, sepertinya tidak pernah sama sekali..
Yang ku tahu ayah orang yang paling kuat diantara kami semua, yang paling sabar dibandingkan kami semua, tak satupun yang dapat menyamai dia....
Dia menyimpan semuanya, memahami dan mengerti kami semua...
Dia sendirian untuk menyimpan  semua masalah itu, dia memahaminya sendirian..
Dia selalu terlihat tegar untuk setiap masalah yang terjadi, menyimpannya sendirian mungkin adalah hal yang paling menyakitkan buat ayahku. Aku yakin dia tidak sendirian karna ibuku akn tetap mendampinginya....
Terlihat tegar adalah hal yang terhebat yang ditunjukkannya kepada kami...
Dia yang selalu ada disaat kami membutuhkannya, dia pahlawan untuk kami anak-anaknya, dia yang paling besar hatinya.
Sejak dulu kami memang sangat segan pada ayah kami, bukan karena takut tapi kami sangat menghormatinya, rasa segan yang buat kami tidak bisa langsung memberitahunya kalau kami sangat menyayanginya, aku ingin sekali memeluknya....
Senyumannya jadi kekuatan untukku agar lebih kuat dan semangat untuk menjalani hidup ini. Ayah aku sangat menyayangimu, karena sayang untuk ibu kini jadi milikmu juga.
Surga ditelapak kaki ibu.....
Ibuku telah tenang disana, dirumah Bapa..
Dimana surga untuk kami anak anaknya yang tidak punya ibu??
Aku yakin saat dia telah pergi dia telah menitipkan surga itu pada ayahku, kini surga kami berada pada ayahku, dia yang kini sendirian berkorban untuk kami anak-anaknya, mendidik kami, memahami kami satu per satu, membagi kasih sayangnya.
Ayah..
Engkau sungguh hebat..
Engkau terhebat dan terbaik untuk kami..
Kami butuh didikanmu, butuh ajaranmu, butuh  kasih sayangmu seumur hidup kami..
Semoga Tuhan memberimu panjang umur, Kesehatan untuk setiap harinya..
Dilancarkan rezekimu ayah..
Ditambahkan kesabaran untuk mengajari kami anak-anakmu ayah...
Semoga Tuhan lah yang senantiasa memberkati dan menemani dan memperkuat ayah untuk  tetap menuntun dan mengarahkan kami semua anak-anakmu dan keturunanmu ayah..
Tuhan memberkati.....

Minggu, 23 November 2014

makanan pelukis cerita (2)...



Rujak……
Sejenis makanan dari campuran buah buahan yang dikasi sambal kacang dan rasanya cukup enak dengan harga yang cukup murah waktu itu, Cuma 1000 rupiah doank. Dan itupun uda puas makannya…
Masih tetap cerita waktu SMA, tapi ini ceritanya dengan teman sekelasku kian teman DUIVA “dua belas ipa 4’’…….
Sebuah makanan akan lebih terasa enaknya low makan bareng bareng sama kwan dan rame rame juga belinya….
Hampir semua dikelasku suka makan rujak tapi sayang tidak ada dijual disekolah…
Jadi kami bisa makan rujak dikelas itu, gini ceritanya…..
Ruangan kelas kami dibangun berjejer dengan jendela kaca yang bisa dikatakan agak besarlah disamping, dibelakang sekolah kami banyak kantor kantor pemerintah soalnya luas juga tanah kosong dibelakang sekolah kami. Jadi dibelakang ruangan kelas kami ada jalan menuju kantor kantor itu..
Low lagi istarahat tukang rujak belum jualan dia Cuma jualan jam jam 1 gitu sama sore itupun dia jualnnya di kantor kantor itu…
Jadi kami cari cara yang lain untuk bisa beli rujak itu,..
Dan kami harus beli itu rujakkk, bikin lapar juga low dia lewat lewat gitu dengan bunyi kukekkukekkk….
Jadi low dia uda lewat kearah atas kantor kantor itu, kami sudah siap sedia di jendela kaca itu untuk manggil rujaaaaaakkk banggg low dia uda turun lagi.. hhhhahaaha
Dan tau gak kami harus keluar lewat jendela biar bisa beli rujak itu, soalnya gak nymape tangan kami low cuma lewat jendela itu..
Low cewek kan agak susah keluar dari jendela gara gara pake rok, makanya kami suruh teman cowok yang keluar dari jendela dan semua nitip sama dia dan itupun dia harus dibayar kalau mau nitip, modusss moduss  dasar anak cowok kan..
Setiap tukang rujak lewat ituhlah kejadian  yang bakalan terjadi..
Dan paling serunya kelas tetangga juga ikut ternyata keluar dari jendela cuma gara gara rujak.. tapi mereka lebih berani yang cewek juga ikut keluar jendela dan kami gak mau kalah donk..
Kan anak cowok kami ngak terus diruangan, mereka lebih sering nongrong dikantin atau keluar main bulutangkis keluar kalau lagi freeles. Pernah hari itu situkang rujak lewat dan kami mikir siapa yang beli ini woee,,, dan dengan beraninya si Sinthyke keluar untuk beli rujak dan kami bantu dia donk kan demi rujak kami juga, hehhehehe
Sampai sampai kami kelaurkan juga satu kursi keluar untuk memperlancar aksi pemebelian rujak itu, dan setelah semua dapat rujaknya pas dia mau masuk, kan gak ada yang merhatiin dia lagi saking asyik sama rujak masing masing, dia tersangkut dijendela dan dia teriakk.. teriakk.. tolongin woeee..
Hahahahahaha..
Semua tertawa lepas dan untungnya dia terlepas dari bahaya jepitan jendela waktu itu..
Rujakkk rujak….
Dan setelah aksi Sinthyke yang luar biasa, kalau kami pake baju olahraga kami uda brani kok keluar dari jendela..
Gara gara rujak lupa low keluar gari jendela itu bukan contoh yang bagus..
Ingat yah keluar ituh harus dari pintu..
Terima kasih rujak untuk cerita yang ini…
Kebodohan yang terlukiskan menjadi sebuah cerita…
NB: bukan untuk ditiru hanya untuk koleksi cerita…

makanan pelukis cerita (1)




POP MIE…
Sejenis makanan berbentuk mie…
Semua pasti udah kenal lah low makanan ini soalnya gampang masaknya Cuma seduh pake air panas tunggu 5 menit udah deh siap disantap..
Hahahaha..
Ketawa bawaannya low ingat cerita tentang pop mie ini…..
Sebenarnya ini cerita waktu SMA kian bersama teman teman waktu pulang sekolah….
Setiap hari kami pulang sama tapi berangkatnya kadang masing masing soalnya aku diantar sama bapak atau kakakku, kwan yang lain juga ada yang diantar dan ada juga yang naik angkot jadi kami bisa bareng barengnya Cuma pas pulangnya az…
Bisa sih naik angkot sampai kerumah, tapi kami kadang miiih untuk jalan kaki saja untuk setengah jalan, biasanya dari pasar simpang empat kami jalan az sampai kerumah, biar agak lama nyampe kerumah gituu..
Pada malas sih orangnya, soalnya nyampe rumah kerjaan uda menanti masing masing, hehhehhehe..
Kami sering pulang sama, kami  4 orang, aku, Mery, Rany, Ance. Kami pulang sama karena rumah kami searah, jadi pas pulang sekolah pasti saling nunggu satu sama lain. Meski kami tidak seruangan tapi kami selalu punya cerita saat kami jalan sama waktu pulang, ketawa ketawa kadang jadi lupa tempat soalanya banyak juga orang yang lewat.
Yang paling sebalnya, saat kami pulang pasti anak SMK 2 juga pulang tapi mereka dari arah yang berlawanan, pasti deh banyak yang bocor bannya alias pistt..pistt an..
Tapi yang paling sering kena yah pasti si Ance dengan jaket pinknya sampai ada loh nama fans fansnya kami tarok….
Tapi kami sudah mulai terbiasa dengan hal yang seperti itu, dan bahkan malah uda cuek secueknya low ada gangguan seperti itu lagi.. kami uda kebal sama ban yang bocorrrrr… wkakkakakakaaka
Pernah suatu hari kami pulang sama dan itu uda agak sorean lah, jadi Cuma kami 4 az yang ada dijalanan itu, tidak seperti hari lainnnya pasti banyak juga yang dari seberang sana, tapi hari itu tidak, mungkin memang uda keberuntungan kami kayaknya satu hari itu..
Kami asyik az gomong2 saat dijlan itu, tiba tiba paaaaaaakkkkkkkkkk, gitu buunyinya…..
Ternyata sebuah kardus jatuh dari becak dan tukang becaknya gak ngerasain kardus itu jatuh, dia malah melaju begitu saja dengn kencang. Dan kami berempat berhenti saling lihat satu sama lain dan kami saling nunjuk  buat ngambil kardus itu. Dan aku gak brani lah dah, terakhirnya si Ance yang ngambil, itupun dia ngak ngangkat kardus itu dia malah nendang kardus itu kearah kami.. dan ternyata kardus pop mie. Pertamanya kami mengira kalau kardus itu uda kosong makanya bisa sampai jatuh. Apalagi pas ditendang si Ance kyaknya ringan banget gituuu..
Setelah itu kami bawa agak ke pinggir jalan dan kami periksa ternyata masih kardus baru dan masih tertutup dengan bagus. Kami masih sempat duduk sebentar nungguin tukang becak  tadi, mungkin nanti dia bakalan balik lagi ngambil kardus ini. Setelah kami tunggu tunggu dan tukang becak tadi gak datng datang, jadi kami berinisiatif untuk membukanya saja dan bagaiamana low kita bagi 4 az satu kardus ini dan kami setuju…
Kebayang gak sih ekspresiii muka kami waktu itu…..
Senang pasti iyahhhh, dapat pop mie satu kardus cuyyyyyy…
Jantungan juga iyah, nantik low dilihat orang bagaimnanaa…..
Takutt juga iyah, soalnya kami takut low tukang becak nanti tiba tiba balik dan negok kardusnya uda kami buka dan isinya uda dibagi bagi…
Rasanya campurr adukk waktu itu……
Aku yang jaga jaga dan mereka bertiga bagi bagi isinya dan punyaku kutitip sama si Mery…
Low ada kendaaraan yang lewat kami sok ngomong ngomong habis itu lanjut lagi ngambilin dari kardus tadi, saking banyaknya dan gak muat ditas, kami tingglin lagi didalam kardus itu sebagian…
Dan setelah itu kami tarok kardus itu dekat parit disekitar jalan itu dan habis itu kami langsung lari lari pulangnya sambil ketawa ketawa saking ngak nyangkanya dapat pop satu kardus waktu itu…
Tas kami yang tiba tiba membengkak gara gara pop mie, sampai dirumahku kami berhenti dulu soalnya capek juga lari lari pulang saking takutnya entar tukang becak itu balik ketempat tadi…
Dan aku ambil bagianku dan langsung aku sembunyiin diatas lemari, takut juga aku low tiba tiba tukang becak itu datang kerumah kan, khayalan bodoh saking takutnya, wkakakakkaka
Siang malam  pop mie trus yang kupikin, hhahahaha
Dan kubagi juga sama adek kakakku tapi aku juga malah ditakut takutin aku…
Dan saking takutnya, barulah besoknya akuu brani makan pop mie itu.
Besok besoknya waktu kami pulang sama kami cerita tentang pop mie itu dan kami ketawa sampai mau pipis..
Dan ternyata kawanku si Rany balik lagi ketempat kardus itu kami tinggalkan, soalnya sayang dia rasa ninggalin sebagian lagi dikardus itu, dan sayangnya yang dia dapat Cuma kardus doing, isinya uda hilang entah kemana, hehhehhe
Dan semenjak itu kami selalu ketawa low negok pop mie, langsung kebayang kejadian wtu itu, pop mieee…… pop mie….
Rasamu seenak cerita yang telah kau tuliskan untuk kami…..
Salam pop mie….
Terima kasih untuk POP MIEEEEEE….

ayah...

Surga ditelapak kaki ayah Ayah.... Siapa yang tahu... Siapa yang bisa menebak kalau ayah harus menjadi ibu dan ayah untuk kami......